Senin, 02 Desember 2019

Normalisasi

Normalisasi

1. Pengertian Normalisasi
        Normalisasi   merupakan   suatu   proses   untuk   mengubah   suatu   tabel   yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih yang tidak lagi memiliki masalah tersebut (Abdul Kadir, 2008). Ada juga yang berpendapat normalisasi adalah proses   penyusunan   tabel¬-tabel   yang   tidak   redundan   (dobel),   yang   dapat menyebabkan  anomali  yaitu  proses  basis  data  yang memberikan  efek  samping  yang tidak  diharapkan (Misalnya  menyebabkan  data  tidak  konsisten atau  membuat  data hilang ketika data yang lain dihapus).
       Normalisasi  digunakan  sebagai  teknik  analisis  data  pada  database,  sehingga dapat diketahui apakah pembuatan tabel-tabel yang terelasi dalam database itu sudah baik.  Kondisi  sudah  baik  yaitu  suatu  kondisi  pada  saat  proses  insert,  update,  delete dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut suatu tabel tidak berpengaruh terhadap integritas data yang lain dalam satu hubungan relasi database

2. Tujuan Normalisasi Database 
         Tujuan Normalisasi Database adalah untuk menghilangkan dan mengurangi redudansi data dan memastikan dependensi data (Data berada pada tabel yang tepat). Jika data dalam database tersebut belum di normalisasi maka akan terjadi 3 kemungkinan yang akan merugikan sistem secara keseluruhan. Anomali merupakan penyimpangan-penyimpangan atau error atau inkonsistensi data yang terjadi pada saat dilakukan proses delete, insert ataupun modify dalam suatu basis data.
Berikut ini adalah penjelasan dari delete, insert dan modify dalam suatu basis data :
   a. Insert Anomali
  • Insert Anomali yaitu Situasi dimana tidak memungkinkan memasukkan beberapa jenis data secara langsung di database. Adanya error atau kesalahan yang terjadi sebagai akibat dari operasi menyisipkan (insert) record pada sebuah relasi.
  • Penambahan matakuliah baru (CS-600) yang akan diajarkan, maka matakuliah tersebut tidak bisa di insert / disisipkan ke dalam Relasi Kuliah di atas sampai ada mahasiswa yang mengambil matakuliah tersebut.
   b. Delete Anomali 
  • Delete Anomali  yaitu Penghapusan data yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, artinya data yang harusnya tidak terhapus mungkin ikut terhapus. pabila terdapat salah satu baris data dari transaksi faktur dihapus, sehingga menghilangkan informasi yang tidak ingin dihapus. Contoh:
  • Terdapat penghapusan data untuk transaksi nomor faktur F-007, sehingga data pada baris ketiga, keempat dan kelima dihapus. Hal ini termasuk ke dalam delete anomaly karena informasi mengenai kode barang PS-003 dengan nama barang “Pensil HB” akan ikut hilang akibat dari penghapusan pada transaksi F-007. Hal ini karena data mengenai barang PS-003 dengan nama barang “Pensil HB” hanya terdapat pada baris kelima. Selain itu delete anomaly juga terjadi karena informasi mengenai kode supplier S-002 dengan nama supplier “Enya” ikut hilang akibat dari penghapusan pada transaksi F-007. Hal ini terjadi karena data mengenai supplier S-002 dengan nama Supplier “Enya” hanya terdapat pada baris ketiga saja.
   c. Update Anomali 
        Update Anomali yaiut Situasi dimana nilai yang diubah menyebabkan inkonsistensi database, dalam artian data yang diubah tidak sesuai dengan yang diperintahkan atau yang diinginkan. Contohnya Pada tabel sebelumnya, Terjadi perubahan nama barang pada baris pertama, yaitu kode barang PS-001 semula nama barang “Pensil Warna” diubah / di-update menjadi “Pensil Warna-warni” namun untuk kode barang PS-001 pada baris ketiga dan baris kedelapan tidak dilakukan perubahan nama barang menjadi “Pensil Warna-warni”. Hal ini termasuk ke dalam update anomaly karena terdapat ketidakkonsistenan data pada kode barang PS-001, kode barang sama namun nama barang berbeda.

3. Konsep Ketergantungan Dalam Normalisasi
    Ketergantungan (dependency) merupakan konsep yang mendasari normalisasi. Dependency menjalankan hubungan antara atribut atau secara lebih khusus menjelaskan nilai suatu atribut yang menentukan nilai atribut lainnya. Dependency akan mencari acuan untuk pendekomposisian data ke dalam bentuk paling efisien.
   a. Functional Dependency
      Ketergantungan fungsional (functional dependency) adalah suatu kondisi dimana satu atribut atau beberapa atribut dari suatu relasi yang keberadaannya bergantung pada atribut lain. ketergantungan fungsional didefinisikan sebagai berikut:
      Suatu atribut Y mempunyai ketergantungan fungsional terhadap atribut X jika dan hanya jika setiap nilai X berhubungan dengan sebuah nilai Y.
      Definisi diatas biasanya dituangkan dalam bentuk notasi: X => Y 
      Artinya :        
      X secara fungsional tergantung Y
      Y secara fungsional menentukan X
   b. Dependency Transitive
   Ketergantungan transitive (dependency transitive) adalah ketergantungan secara fungsional suatu atribut kepada atribut lainnya melalui atribut yang lain pula.
   Misalnya R adalah relasi yang memiliki 3 atribut A, B, dan C yang memiliki ketergantungan fungsional:
      A => B
      B => C
      Artinya fungsional dependency => C disebut dependency transitive.
   c. Trivial Dependency
      Ketergantungan trivial (trivial dependency) terjadi apabila suatu relasi terdapat banyak set fungsional dependency, maka dapat dilakukan penghapusan trivial dependency.

4. Tahapan-tahapan Normalisasi
   Adapun penjelasan yang lebih detailnya adalah sebagai berikut :
   a. Unnormalized Form (UNF) / Bentuk Tidak Normal 
        Merupakan bentuk tidak normal berdarsarkan data yang diperoleh dan mengandung kerangkapan data. Kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikukti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya.
   b. First Normal Form (1NF) 
       Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya. Syarat: - Tidak ada kolom multivalue - Tidak ada kolom dengan domain yang sama.
       Langkah pertama yang dilakukan pada Tabel Pelanggan Biaya (pada Tabel 2) tersebut adalah menghilangkan elemen data yang berulang dengan data-data Pelanggan yang sesuai pada setiap baris. Hasil dari tabel yang telah memenuhi bentuk normal pertama 
   c. Second Normal Form (2NF) 
       Entitas yang atribut non-primary key-nya hanya tergantung pada full primary key. Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) .
      Syarat: 
  • Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. 
  • Atribute bukan kunci (non-key) haruslah memiliki ketergantungan fungsionla sepenuhnya (fully functional dependency) pada kunci utama / primary key. 
   d. Third Normal Form (3NF) 
      Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut. Jika kita hanya mengupdate satu baris saja, sementara baris yang lainnya tidak, maka data di dalam database tersebut akan inkonsisten / tidak teratur. Anomaly update ini disebabkan oleh suatu ketergantungan transitif (transitive dependency). Kita harus menghilangkan ketergantungan tersebut dengan melakukan normalisasi ketiga (3-NF).
      Syarat: 
  • Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua
  • Atribute bukan kunci (non-key) harus tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non_key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap priamry key di relasi itu saja.

SQL (Structured Query Language)

SQL (Structured Query Language)

1. Sql (Structured Query Language)

   Sql (Structured Query Language) adalah sebuah Bahasa yang digunakan untuk mengakses  data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara defacto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.

2. Langkah-langkah membuat sql
   Langkah – Langkah untuk membuat sql sebagai berikut :

  •    Buka file PDM yang sudah jadi
  •    Kemudian pilih tab database
  •    Kemudian pilih generate database
  •    Kemudian ganti format menjadi sql, kemudian klik oke
3. Xampp

    XAMPP adalah perangkat luak bebas yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah Bahasa yang ditulis dengan Bahasa pemograman PHP dan Perl.
    Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkannya dapat mendownload langsung di web resminya. 

4. Phpmyadmin

    Phpmyadmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam Bahasa pemograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi mysql melalui  Jejaring Jagat Jembar (World Wide Wide). Phpmyadmin mendukung berbagai operasi mysql, diantaranya (mengelola basis data, tabel-tabel, bidang (fields), relasi (relations), indeks, pengguna (users), perizinan (permissions), dan lain-lain). 

PDM (Physical Data Model)

PDM (Physical Data Model)



1. Pengertian Physical Data Model (PDM)
        PDM (Phsical Data Model) merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data sertahubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik. PDM merupakan gambaran secara detail basis data dalam bentuk fisik. Penggambaran rancangan PDM memperlihatkan struktur penyimpanan data yang benar pada basis data yang digunakan sesungguhnya 

2. Fungsi PDM 
     Perancangan PDM bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam pemprosesan data yang mencakup :

  • Relasi yang sudah ternormalisasi, juga mencakup perhitungan kasar volume data yang akan disimpan.
  • Definisi dan deskripsi masing-masing atribut pada setiap entitas yang ada.
  • Deskripsi tentang kapan dan dimana data digunakan, meliputi langkah-langkah pemasukan data, pemanggilan, penghapusan serta pembaruan.
  • Kebutuhan akan waktu dalam mem-backup, recovery dan pemeliharaan integritas data.
  • Deskripsi teknologi (sistem database, DBMS) yang digunakan untuk mengimplementasikan data
3. Perbedaan CDM dan PDM 
   Ada sedikit perbedaan antara CDM dan PDM, seperti dibawah ini :
    1. CDM 
        Basis data yang berdasarkan pengumpulan data dan analisis. Pembuatan CDM adalah suatu tahap dimana kita melakukan proses indentifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, kita harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database. Tipe data bersifat general dan tidak spesifik. 
   2. PDM
    Perancangan database secara fisik Tipe data bersifat lebih khusus dan spesifik. Perancangan PDM merupakan representasi fisik/sebenarnya dari database. 

4. Langkah-langkah dalam membuat PDM
    Ada empat langkah yang dapat dilakukan saat ingin membuat PDM, yaitu sebagai berikut:

  •    Buka file CDM yang sudah jadi.
  •    Dari tools pilih Generate Physical Data Model, pilih DBMS yang akan digunakan.
  •    Setelah itu klik OK, PDM akan digunakan di generate secara otomatis.
  •    Tambahkan atribut pada tabel baru yang dihasilkan(jika ada).
5. Jenis-jenis objek dalam PDM

  •    Table
  •    View
  •    Reference

Minggu, 24 November 2019

CDM (Conceptual Data Model)

CDM (Conceptual Data Model)

1. Pengertian CDM (Conceptual Data Model)

           CDM adalah model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (Entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu. Biasanya CDM direpresentasikan dalam bentuk Entity Relationship Diagram. Conceptual Data Model atau biasa di sebut CDM. CDM memodelkan struktur logis dari keseluruhan aplikasi data, tidak tergantung pada software atau pertimbangan model struktur data. CDM yang valid dapat dikonversi ke PDM atau OOM. 

            CDM dalam penerapannya dapat di samakan dengan ERD yang fungsinya memang sama yaitu memodelkan struktur logik dari basis data. CDM dipakai untuk menggambarkan secara detail struktur basis data dalam bentuk logik. CDM terdiri dari objek yang tidak diimplementasikan secara langsung kedalam basis data yang sesungguhnya. 

2. Manfaat CDM

    Adapun manfaat penggunaan CDM dalam perancangan database :

    1. Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti, hubungan, dan batasan-batasan

    2. Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis. 

3. Fungsi CDM

       Fungsi CDM dalam penerapannya dapat disamakan dengan ERD yang fungsinya memang sama yaitu memodelkan struktur logik dari basis data. CDM dipakai untuk menggambarkan secara detail (dari arti, hubungan dan batasan-batasan) struktur basis data dalam bentuk logik. Selain itu, CDM berfungsi sebagai alat komunikasi antar basis data, desaigner, dan analis

4. Jenis – Jenis Objek Dalam CDM

    Jenis – Jenis Objek Dalam CDM :

    1. Entity 

           Untuk membuat entitas, klik item pada palette dengan label Entity, kemudian klik space putih di sebelah kanan. Untuk membuat beberapa entitas, klik terus sebanyak jumlah entitas yang dibutuhkan.

    2. Relationship

          Untuk membuat relasi antara 2 buah entitas, klik item pada palette dengan label Relationship, kemudian hubungkan kedua entitas. Beri nama pada relasi yang sudah anda buat dengan melakukan double klik pada relasi dan mengisi nama pada field Name pada tab General.

    3. Inheritance

           Untuk membuat inheritance dari sebuah entitas, terlebih dahulu buat entitasentitas lain yang merupakan child dari entitas parent. Lalu klik item pada palette dengan label inheritance, hubungkan entitas parent dengan salah satu entitas child. Untuk menghubungkan entitas child yang lain, tarik garis antara lambang inheritance (bentuk setengah lingkaran) dengan entitas child. Kemudian beri nama pada inheritance anda.

5. Langkah-langkah dalam membuat CDM

   Ada tujuh langkah yang dapat dilakukan saat ingin membuat CDM, yaitu sebagai berikut:

   1. Pahami terlebih dahulu inti permasalahan dari kasus yang diberikan.

   2. Tentukan entity apa saja yang terlihat.

   3. Tentukan atribut-atribut data untuk setiap entity beserta tipe datanya.

   4. Tentukan hubungan/keterkaitan antar tiap entity beserta kardinalistasnya.

   5. Modelkan entity dan relationship

   6. Cek kebenaran model.

   7. Perbaiki setiap error dan warning.





ERD (Entity Relationship Diagram)


ERD (Entity Relationship Diagram)





1. Konsep Dasar Model Entity Relationship 

           Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen  pada tahun 1976.  Model ini dirancang untuk menggambarkan persepsi dari pemakai  dan berisi obyek-obyek dasar yang disebut entity dan hubungan antar entity-entity tersebut yang disebut relationship. Pada model ER ini semesta data yang ada dalam dunia nyata ditransformasikan  dengan memanfaatkan perangkat konseptual menjadik sebuah diagram, yaitu diagram ER ( Entity Relationship) Diagram Entity-Relationship melengkapi penggambaran grafik dari struktur logika .  

        Dengan kata lain Diagram E-R menggambarkan arti dari aspek data seperti bagaimana entity-entity,  atribut-atribut dan relationship-relationship disajikan. Sebelum membuat Diagram E-R , tentunya kita harus memahami betul data yang diperlukan  dan ruang lingkupnya.  Di dalam pembuatan diagram E-R  perlu diperhatikan penentuan sesuatu  konsep apakah merupakan suatu  entity, atribut atau relationship.    

2. Tipe Entity 

          Entity adalah obyek yang dapat dibedakan dengan yang lain dalam dunia nyata. Entity  dapat berupa obyek  secara fisik seperti orang, rumah,  atau kendaraan.  Entity dapat pula berupa obyek secara konsep seperti pekerjaan , perusahaan, dan sebagainya. 

          Tipe entity  merupakan  sekumpulan obyek dalam dunia nyata  yang mempunyai properti yang sama atau berasal dari entity yang sejenis. Terdapat dua tipe Entity, Entity Kuat dan Entity Lemah. Entity kuat adalah entity yang keberadaanya tidak tergantung pada entity lain, misalkan tipe entity pegawai atau cabang. Sedangkan Entity Lemah keberadaanya tergantung pada entity lain, misalkan tipe entity tanggungan, dimana keberadaannya tergantung dari pegawai 

            Entity disajikan dalam bentuk persegi panjang, entity kuat disajikan dengan perseg panjang dengan satu garis, sedangkan entity lemah disajikan dengan persegi panjang dobel . 

3. Atribut 

         Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. Nilai Atribut  merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan  pada suatu  atribut di dalam suatu entity atau relationship. Atribut digambarkan dalam bentuk oval. 

    Jenis-jenis atribut yaitu sebagai berikut :

   1. Key

      Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik.

   2. Atribut Simple

      Atribut yang bernilai tunggal. 

   3. Atribut Multivalue

      Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity. 

   4. Atribut Composite

    Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu 

   5. Atribut Derivatif   

      Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain 

4. Relationship 

        Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity. Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis. 

5. Derajat  dari  Relationship

         Derajat dari relationshp menjelaskan jumlah entity yang  berpartisipasi dalam suatu relationship. 

    Terdapat tiga jenis derajat yaitu sebagai berikut :

  •     Unary Degree (Derajat Satu)
  •     Binary Degree (Derajat  Dua)
  •     Ternary Degree (Derajat Tiga)

6. Cardinality Ratio Constraint 

          Cardinality ratio contraint merupakan menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu  entity dengan entity lainnya. Terdapat tiga Jenis cardinality ratio contraints, satu pada satu (1:1), satu pada banyak (1:N/ N:1) dan banyak pada banyak (M:N).

    Jenis-jenis kardinalitas adalah sebagai berikut :

    1. 1 : 1   

             Relasi database model ini terjadi apalabila sebuah data terdapat pada 2 buah tabel, dan hanya diperbolehkan satu data saja pada masing masing tabel (unique record), sama halnya seperti primary key, record yang ada pada model ini tidak boleh ada yang sama.

    2. 1 : N  /  N : 1

           Relasi database model  ini membolehkan data yang sama pada tabel kedua, tapi hanya membolehkan data yang bersifat unique (unik) pada tabel pertama. Jadi pada model tabel kedua boleh memiliki beberapa data yang sama.

    3. M : N

       Berbeda dengan kedua model diatas, relasi database model ini membolehkan beberapa data yang sama baik pada tabel pertama maupun tabel kedua. Dengan demikian tidak ada unique record di kedua tabel tersebut.

7. Participation Constraint 

         Participation constraint merupakan batasan yang menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya  dengan  entity lain .Terdapat 2 macam participation constraint , total participation contraints dan partial participation constraints, yaitu sebagai berikut :

    1. Total Participation 

       Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan  entity lain.

    2. Partial Participation  

       Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya  dengan  entity lain.

8. Weak  entity 

          Weak Entity adalah suatu Entity  dimana  keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain. Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan relationshipnya disebut Identifying Relationship. Weak Entity selalu mempunyai Total Participation constraint dengan Identifying Owner.

9. Key

           Menurut para ahli, kunci (key) hanya memiliki satu makna dalam teori relasional yaitu adalah kumpulan dari satu atau lebih kolom yang nilai-nilai gabungan unik di antara semua kejadian dalam tabel tertentu. Utama adalah sarana relasional menetapkan keunikan. Kunci adalah satu atau lebih atribut yang menentukan atribut lainnya atau antara atribut lain saling berkaitan.

    Dalam metode relasional, ada 6 kunci yang di kenal yang akan di jelas sebagai berikut :

    1. Candidat key

           Candidate Key (kunci calon) adalah salah satu rangkaian yang mempunyai nilai unik untuk membedakan atau mengidentifikasi  nilai-nilai kombinasi yang unik diantara semua kejadian yang spesifik dari entetitas. Candidat key ini tidak boleh berisi atribut dari tabel yang lain. Kombinasi dari atribut yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara unik rekor database tanpa data apapun yang asing. Setiap tabel dapat memiliki satu atau lebih candidate key.

    2. Primary Key (kunci utama)

         Primary Key (kunci utama) adalah atribut yang telah dipilih untuk mengidentifikasi setiap record secara unik. Primary key harus merupakan field yang benar-benar unik dan tidak boleh ada nilai NULL. Pengertian lainya Primary Key adalah suatu nilai dalam basis data yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu baris dalam table. Primary key, salah satu atrribut dari candidat key dapat dipilih menjadi primary key dengan 3 kriteria sebagai berikut :

  •        Key tersebut lebih natural untuk dijadikan acuan.
  •        Key tersebut lebih sederhana.
  •        Key tersebut cukup uniqe

    3. Alternate Key (Kunci Alternatif)

         Alternate key Adalah candidate key yang tidak terpilih. Misal : dalam suatu entity terdapat dua field yang bisa dijadikan sebagai kunci. Sementara yang boleh dijadikan kunci hanya satu, maka anda harus memilih salah satu. Field yang anda pilih, disebut primary key, sedangkan field yang tidak dipilih disebut dengan alternate key.

    4. Foreign Key (kunci Tamu)

          Foreign key adalah sebuah kumpulan field dalam satu relasi yang digunakan untuk menunjuk ke suatu baris (tuple) pada relasi yang lain (harus berkorespondensi dengan primary key pada relasi yang kedua), seperti: ‘logical pointer’. Sedangkan hubungan antara keduanya (primary key dan foreign key) di jelaskan sebagai berikut,“primary key” adalah field kunci / utama dari suatu tabel yang menunjukkan bahwa field yang menjadi kunci tersebut tidak bisa diisi dengan data yang sama, atau dengan kata lain primary key menjadikan tiap record memiliki identitas sendiri-sendiri yang membedakan satu sama lainnya (unik).“foreign key” adalah satu attribute yang melengkapi satu relationship yang menunjukan ke induknya, dengan kata lain keduanya saling berkaitan. 

    5. Composite key

          Dalam desain database, composite key adalah kunci yang terdiri dari 2 atau lebih atribut yang secara unik mengidentifikasi suatu kejadian entitas. Setiap atribut yang membentuk kunci senyawa adalah kunci sederhana dalam haknya sendiri.

             Hal ini sering bingung dengan kunci composite, meskipun ini juga merupakan kunci yang terdiri dari 2 atau lebih atribut yang secara unik mengidentifikasi suatu kejadian, setidaknya satu atribut yang membentuk kunci komposit bukanlah kunci sederhana.

       Contohnya, suatu entitas yang mewakili masing-masing modul siswa hadir di Universitas. entitas ini memiliki nim dan kode_matakuliah sebagai kunci utama. Setiap atribut yang membentuk kunci utama adalah kunci sederhana karena masing-masing merupakan referensi unik ketika mengidentifikasi siswa dalam satu kasus dan modul yang lain.

    6. Sekunder key

           Sekunder key adalah sebuah atribut atau kombinasi yang digunakan hanya untuk tujuan pengambilan data.


Normalisasi

Normalisasi 1. Pengertian Normalisasi         Normalisasi   merupakan   suatu   proses   untuk   mengubah   suatu   tabel   yang memi...